Sosialisasi dan Pelatihan POC dari Limbah Jambu Air PPKO HMP Manajemen

Sosialisasi dan Pelatihan POC dari Limbah Jambu Air: Dorong Desa Pranan Menuju Zero Waste

Sukoharjo – Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen (HMPM) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) menggelar sosialisasi sekaligus pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) berbasis limbah jambu air, Jumat (12/9/2025), di Balai Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.

Kegiatan ini mengusung konsep zero waste dengan tujuan memberikan nilai tambah pada limbah jambu air yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau bahkan dibuang. Melalui fermentasi, limbah tersebut diolah menjadi POC yang ramah lingkungan, kaya nutrisi, dan berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian.

Acara dihadiri oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Pranan, Wartono, Kepala Desa Pranan Drs. Sarjanto, Ketua RW setempat, serta perwakilan Karang Taruna. Kehadiran kalangan muda melalui Karang Taruna diharapkan menjadi motor keberlanjutan dalam pengembangan inovasi pertanian, khususnya pemanfaatan limbah buah menjadi produk bernilai ekonomis.

Dalam sesi pelatihan, pemateri yang merupakan anggota PPK Ormawa dari Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian menjelaskan secara rinci tahapan pembuatan POC, mulai dari pemilihan bahan baku, proses fermentasi dengan EM4 dan molase, hingga teknik penyimpanan. Peserta juga diajak langsung mempraktikkan pembuatan POC dengan memanfaatkan limbah jambu air yang melimpah di wilayah tersebut.

Ketua Gapoktan Desa Pranan, Wartono, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat menjadi bekal baru bagi petani. “Ilmu yang diperoleh hari ini semoga bisa diterapkan secara berkelanjutan sehingga memberikan manfaat nyata, baik dari segi peningkatan kesuburan tanah maupun peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, tim PPK Ormawa HMPM Univet Bantara menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi inovatif bagi masyarakat desa. Pemanfaatan limbah jambu air sebagai POC bukan hanya menjawab persoalan lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang mendukung kemandirian dan kesejahteraan petani.

You may also like...