DIKLATSAR ANGGOTA BARU MAPALA GEMA ARGA NUSA (GAN) UNTUK MEMBENTUK MENTAL DAN KEPRIBADIAN
Mahasiswa Pecinta Alam Gema Arga Nusa (GAN) Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, menggelar kegiatan Pendidikan dan Pelatihan SAR atau DIKLATSAR yang dimuali pada 8 Desember – 12 Desember 2022 di Tlogo Dringo, Karanganyar. Kegiatan tersebut bertujuan membentuk jiwa dan mental kader-kader penerus organisasi Mapala, serta diharapkan mampu dalam melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam yang ada di bumi. Hal ini juga bertujuan agar seluruh anggota dapat merasakan langsung bagaimana mereka bisa menjadikan pendidikan dan pelatihan dasar ini sebagai pola berkehidupan. Selain itu juga digunakan dalam menjalankan roda organisasi berjiwakan kepecintaanalaman yang mempunyai tekad kuat.
Upacara Pelepasan 11 peserta Diklatsar yang dipimpin langsung oleh pembina Mapala GAN yakni Drs. Toni Harsan, M.H. pada kamis, 8 Desember 2022, beliau menyampaikan kepada peserta Diklatsar Mapala ini akan mendidik mental dan juga kepribadian setiap calon anggota.
Selain memberikan sambutan, pembina Mapala GAN juga melepas secara simbolis kepada peserta diklatsar dengan menyematkan Id card serta pemberian bekal bibit tanaman untuk ditanam di lokasi diklat.
Pemateri survival disampaikan oleh Senior Anggota Pecinta Alam Mapala GAN. Survival adalah cara untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sangat mendesak. Orang yang melakukan survival disebut survivor. Langkah pertama survival adalah membuat shelter, kita dapat membuat shelter secara alami dan shelter semi-alami. Untuk membuat shelter kita harus mengetahui beberapa persyaratan pembuatannya, yang pertama yaitu hindari daerah aliran air, hindari membuat shelter dibawah pohon rapuh, menentukan arah angin dan harus kokoh .
Selain itu, kita harus bisa menentukan makanan apa saja yang boleh dimakan, dengan cara memilah makanan dan hindari makanan yang berbulu, berlendir, dan memiliki warna yang mencolok. Ada beberapa cara untuk mengetahui bahwa makanan itu aman untuk dikonsumsi yaitu dengan cara dicek ke pergelangan tangan, leher, bibir, dinding-dinding mulut secara berurutan jika terjadi reaksi maka makanan itu tidak layak untuk di konsumsi. Kita juga bisa menguji makanan tersebut dengan pisau, jika lendirnya saat dikenakan ke pisau berubah warna menjadi hitam dapat dipastikan bahwa makanan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.