PROGRAM MAHASISWA BERDAMPAK: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Pemberdayaan Peternak dan Karang Taruna di Desa Sirnoboyo, Wonogiri melalui Inovasi Pakan Ternak Berbasis Trembesi untuk Mendukung Swasembada Pangan Nasional

Inovasi perguruan tinggi kembali diwujudkan melalui program Mahasiswa Berdampak yang didukung oleh BIMA Kemendiktisaintek. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet) Sukoharjo melaksanakan kegiatan pemberdayaan peternak dan Karang Taruna di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

Program ini menitikberatkan pada pengembangan pakan ternak berbahan dasar daun trembesi sebagai alternatif ramah lingkungan yang berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa Univet berupaya menghadirkan solusi nyata bagi peternak dalam menekan biaya produksi, sekaligus mendukung swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan peternak lokal.

Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat berbasis hasil riset dan paten, yang dipimpin oleh Dr. Ir. Ahimsa Kandi Sariri, S.P., M.Sc., dosen dan peneliti Univet Sukoharjo serta pemegang paten Tepung Daun Trembesi Rendah Saponin untuk Pakan Ternak Ruminansia (DS000002133).

Dengan mengimplementasikan riset tersebut, program ini tidak hanya memperkenalkan alternatif pakan bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga menjadi wadah penerapan ilmu pengetahuan di masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peternak tentang pemanfaatan bahan pakan lokal serta memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Desa Sirnoboyo dipilih karena memiliki potensi alam yang besar, terutama kelimpahan pohon trembesi yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, sekitar 95 persen penduduk setempat merupakan petani dan peternak, khususnya sapi dan kambing. Kondisi ini menjadi alasan kuat bagi BEM Univet Sukoharjo untuk melakukan pemberdayaan melalui pengolahan daun trembesi menjadi tepung rendah saponin sebagai pakan ternak bergizi, ekonomis, dan ramah lingkungan.

Program Mahasiswa Berdampak juga menjadi bukti kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat berbasis penelitian. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terjun langsung untuk menerapkan ilmu yang mereka miliki demi meningkatkan kesejahteraan warga.

“Dalam pelatihan, kami mengajarkan cara mengolah daun trembesi menjadi tepung, mencampurnya dengan bahan pakan lain, serta membuat konsentrat yang mampu meningkatkan bobot sapi dan kambing secara optimal,” jelas Banu Aji Wicaksono, salah satu peserta program.

You may also like...